Belajar Daring SMAN 1 di Tetapkan Sementara Ada Siswa Positif Covid
Palangka Raya ExposKalteng.com Pembelajaran Tatap Muka (PTM) ditingkat Sekolah Menengah Atas Negeri 1 (SMAN-1) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah terancam ditiadakan, akibat diduga adanya salah satu siswa terkonfirmasi COVID-19.
Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kecamatan Pahandut Kota Palangka Raya Berlianto, Jumat, membenarkan terkait hal tersebut. Bahkan siswa yang saat itu mengikuti PTM di sekolah langsung dibubarkan usai menerima laporan terkait ada siswa yang diduga positif COVID-19 itu.
“Berdasarkan keterangan dari Kepala Sekolah SMAN-1 Palangka Raya Arbusin bahwa siswa berinisial FSR (16) Kelas 10 Mipa diduga terpapar COVID-19,” kata Berlianto.
Berlianto yang juga Camat Pahandut menjelaskan, berdasarkan informasi dari petugas satpam SMAN-1 Palangka Raya dimana keluarganya bekerja di RS Betang Pambelum memberikan informasi, bahwa siswa tersebut hasil swabnya positif.
Setelah mendapatkan informasi itu, seorang guru dari bidang kesiswaan menyampaikan ke kepala sekolah. Setelah menerima informasi itu, kepala sekolah langsung menyuruh pulang seluruh siswa dan siswi yang sedang mengikuti kegiatan PTM di sekolah.
“Diliburkan sekolah dari 4-11 Februari 2022 dan akan dilaksanakan proses belajar mengajar secara full dalam jaringan atau daring,” katanya.
Ditegaskan Berlianto, mengenai siswa, siswi serta para guru di sekolah setempat akan melakukan swab pada hari ini. Hal tersebut dilakukan bertujuan untuk mengetahui kondisi kesehatan mereka.
“Selanjutnya, yang satu ruangan dengan seorang pelajar yang terpapar COVID-19 menjalani pemeriksaan kesehatan dengan metode swab. Begitu pula para guru untuk mengetahui kesehatan mereka,” ungkapnya.
Sedangkan seluruh ruangan dan fasilitas sekolah juga sudah dilakukan penyemprotan cairan desinfektan, yang dilaksanakan oleh pihak Satgas COVID-19 Kecamatan Pahandut.
Sementara itu Wakil Ketua Bidang Kesiswaan SMAN-1 Palangka Raya Riani, menuturkan dari hasil swab antigen yang dilakukan pada hari ini terhadap 40 siswa yang satu ruangan dengan FSR, dinyatakan ada empat orang yang diduga positif COVID-19 jadi totalnya lima orang.
Dengan adanya kejadian tersebut, pihak sekolah akan melakukan pembelajaran melalui daring selama delapan hari. Hal tersebut juga dilakukan guna menunggu hasil swab PCR dari lima orang siswa yang diduga terpapar COVID-19.
“Setelah itu nantinya kami juga akan menunggu arahan dari tim satgas setempat, terkait bagaimana tindak lanjutnya setelah kejadian tersebut,” demikian Raya Riani.
(ant/red)