DPRD Kotim dorong penanganan darurat jalan lingkar selatan Sampit
Sampit ExposKalteng.com Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah Rudianur meminta pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten segera memperbaiki kerusakan Jalan Mohammad Hatta atau ruas lingkar selatan Sampit agar nyaman dilalui kendaraan berat.
“Jangan dibiarkan rusak parah. Jangan sampai kerusakan itu menjadi alasan truk-truk besar akhirnya masuk melintasi jalan dalam kota Sampit. Nanti malah jalan dalam kota yang rusak lagi,” kata Rudianur di Sampit, Selasa.
Ruas jalan lingkar selatan berstatus jalan provinsi. Jalan yang membentang dari Bundaran Balanga Jenderal Sudirman hingga Bundaran KB Jalan HM Arsyad itu diutamakan untuk kendaraan berat seperti truk maupun kontiner yang hendak menuju atau dari Pelabuhan Bagendang di Jalan HM Arsyad.
Saat ini jalan tersebut kembali rusak sehingga dikeluhkan para sopir. Tidak saja menghambat perjalanan, kerusakan berupa kubangan-kubangan besar itu dinilai rawan memicu kecelakaan bagi kendaraan berat. Sudah beberapa kali terjadi truk terguling saat mencoba melintasi kubangan yang dalam.
Beberapa waktu lalu Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah menjanjikan akan memperbaiki kerusakan jalan tersebut. Sayangnya hingga akhir tahun ini janji tersebut belum dipenuhi padahal masyarakat sudah telanjur berharap.
Ruas jalan ini sudah sering ditangani secara darurat berupa penimbunan agregat oleh pemerintah kabupaten maupun dengan material sumbangan pengusaha. Namun tingginya intensitas angkutan berat yang melintas, ditambah curah hujan yang tinggi membuat jalan itu kembali rusak.
Untuk itulah masyarakat sangat berharap Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah merealisasikan janji memperbaiki dan meningkatkan jalan tersebut dengan konstruksi cor beton sehingga lebih kuat menahan kendaraan bermuatan berat.
Rudianur menyarankan pemerintah kabupaten berkoordinasi dengan pemerintah provinsi terkait realisasi janji tersebut. Bagi masyarakat, siapapun yang menanganinya yang penting jalan tersebut diperbaiki, setidaknya fungsional sehingga aman dilalui kendaraan berat.
“Mungkin Pak Bupati bisa berkoordinasi dengan Pak Gubernur terkait itu. Jangan sampai nanti iu hanya janji. Kalau pemerintah provinsi belum bisa, maka pemerintah kabupaten yang mengupayakannya. Setidaknya ditangani darurat agar fungsional,” harap Rudianur.
Rudianur juga meminta Dinas Perhubungan mengawasi secara ketat agar truk-truk besar tidak masuk melintasi jalan dalam kota, khususnya Jalan Tjilik Riwut dan jalan lainnya. Tujuannya agar jalan dalam kota tidak cepat rusak.
Kendaraan-kendaraan berbobot berat itu sudah disiapkan jalan khusus yaitu Jalan Soekarno atau lingkar utara dan Jalan Mohammad Hatta atau lingkar selatan sehingga tidak perlu melintasi jalan dalam kota.(antara)