Halikinnor Bupati Kotim Menegaskan BUMDES di Luwuk Bunter bisa Jadi Percontohan
Sampit ExposKalteng.com Bupati Kotawaringin Timur ( Kotim) H Halikinnor menegaskan dalam mengembangkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) agar tidak perlu jauh belajar. BUMDes Lembaga Keuangan Mikro Hatantiring Manggatang Utus, Desa Luwuk Bunter sudah terbukti dan luar biasa dalam meningkatkan desa dan mewujudkan ekonomi masyarakat.
Sehingga dia menginginkan Bumdes ini bisa menjadi percontohan. “Jadi untuk BUMDes di Kotim tidak perlu jauh belajar sampai ke Jawa, Bali dan lain sebagainya, cukup di Luwuk Bunter,” kata Halikinnor, Selasa 15 Februari 2022.
Bahkan ia turut hadir dalam pembagian SHU serta pelaksanaan kegiatan edukasi keuangan bagi pelajar, pemuda dan masyarakat Cempaga di lapangan Bulu Tangkis, Cempaka Mulia Barat, Kecamatan Cempaga. Apa yang dilakukan BUMDes ini kata dia sejalan dengan pemerintah, di mana mereka awalnya dengan modal awal Rp 1,9 juta kini mampu memiliki aset hingga Rp 2,7 miliar.
Kabupaten Kotim lanjut Halikin, punya potensi, sehingga dirinya mengharapkan BUMDes ini bisa memanfaatkan peluang tersebut dengan merangkul. Seperti wilayah utara ada sektor perkebunan, selatan pertanian. “Lembaga ini bisa berhasil karena kejujuran pengurus. Karena kalau tidak jujur tidak mungkin maju,” tegasnya.
Selain itu juga menurutnya, keberadaan koperasi LKM ini akan menghapus rentenir yang banyak beredar di Kotim dan pinjaman lainnya yang mencekik. “Manfaatkan betul, dinas koperasi bina koperasi ini, jadikan pilot projek. Selain itu nasabah juga harus hati-hati dan dipilih. Jangan cepat ngutang tapi susah ditagih,” ujarnya..
Sementara itu, Ketua BUMDes, Glory H Baron menyebutkan, koperasi LKM mereka itu merupakan badan usaha milik desa Luwuk Bunter berdiri 2015, dan baru ada modal 2016 yakni awal sebesar Rp 1,9 juta dengan anggota 13 orang.
Sampai kini terus meningkat dengan anggota 118 orang, hingga 2021 sudah mampu meraup SHU Rp 435 juta, aset mencapai Rp 2,7 Miliar. Dimana mereka sudah membiayai sekitar 300 usaha desa tidak hanya di Kecamatan Cempaga saja, namun juga hingga ke desa di Kecamatan Kota Besi, Seranau dan Sampit dengan total 11 desa yang tergabung.
(MK/red)