Kapolres Sukamara ,Polres optimalkan penanganan karhutla bantu pemadaman hingga upaya hukum
Sukamara ExposKalteng.com Kapolres Sukamara, Kalimantan Tengah AKBP Dewa Made Palguna mengatakan, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah setempat terus mengalami peningkatan dari bulan-bulan sebelumnya.
“Kita terus melakukan berbagai upaya dalam penanganan karhutla. Salah satunya bersinergi dengan pemangku kepentingan terkait, termasuk berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukamara,” katanya di Sukamara, Selasa.
Menurutnya, memang tidak semua dapat dipadamkan, hal tersebut disebabkan lokasi kebakaran yang tidak bisa dijangkau. Hanya beberapa titik saja yang memungkinkan untuk dijangkau tim.
“Beberapa lokasi kebakaran yang tidak bisa kita padamkan terpaksa meminta bantuan dari provinsi menggunakan helikopter waterbombing. Hal ini sudah dua kali kita lakukan,” jelasnya.
Dewa menerangkan, pihaknya juga melakukan upaya hukum terhadap para pelaku hasil dari proses penyelidikan di lapangan.
“Hingga saat ini sudah ada tiga pelaku yang kita amankan dari beberapa lokasi yang berbeda,” jelasnya.
Dia menyampaikan, di antaranya ada yang sengaja membakar supaya tumbuh rumput baru tempat berburu rusa, kemudian ada yang membakar ladang dan sampah hingga api tidak bisa dikendalikan akibat tanah gambut dan angin kencang, sehingga merembet ke kawasan lainnya.
Dirinya berharap, dengan adanya imbauan yang secara masif dilakukan kepolisian dan pemangku kepentingan terkait dapat mengurangi upaya masyarakat membakar lahan dan lainnya yang dapat mengakibatkan kebakaran.
“Kita sangat berharap dengan imbauan-imbauan ini masyarakat dapat paham, efek dari apa yang dilakukan dan kelalaian dalam membakar lahan. Di sini juga banyak kebun sawit masyarakat, jangan sampai akibat kelalaian oknum yang tidak bertanggung jawab membakar lahannya justru merugikan masyarakat lainnya,” ucapnya.
Berdasarkan rekap data BPBD Sukamara 2023, karhutla yang terjadi di wilayah setempat seluas 270,1 hektare dan berhasil ditangani atau dipadamkan seluas 151 hektare. Pada Juli sebanyak 12 kasus kebakaran, Agustus sebanyak 18 kasus, dan terakhir September sebanyak 20 kasus.
(ant/red)