Kepala Dinkes Pulang Pisau intensifkan pelayanan antisipasi dampak kabut asap
Pulang Pisau ExposKalteng.com Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pulang Pisau Kalimantan Tengah dr Pande Putu Gina mengatakan pihaknya saat ini mengintensifkan pelayanan kepada masyarakat sebagai langkah antisipasi dampak kesehatan yang ditimbulkan dari kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di kabupaten setempat.
“Ada dua poin penting sebagai langkah antisipasi Dinas Kesehatan setelah pemerintah setempat telah menaikkan status siaga menjadi tanggap darurat kebakaran hutan dan lahan,” kata Pende di Pulang Pisau, Senin.
Diantara poin tersebut, terang Pande, adalah membantu pelayanan kesehatan kepada petugas di lapangan yang melaksanakan pemadaman karhutla. Pelayanan yang diberikan seperti pengecekan kesehatan petugas secara rutin, memberikan vitamin dan obat-obatan yang dibutuhkan agar para petugas selalu dalam kondisi yang fit dalam bertugas.
Selanjutnya untuk antisipasi dampak kesehatan terhadap masyarakat, Pande mengungkapkan bahwa jajarannya dan setiap Puskesmas diminta untuk memperkuat himbauan atau penyuluhan agar masyarakat memahami dan melakukan berbagai upaya pencegahan.
Masyarakat diimbau mengurangi aktivitas di luar rumah, menggunakan masker apabila ke luar rumah serta menerapkan prilaku hidup bersih dan sehat, dengan memperbanyak konsumsi air putih agar terhindar dari dehidrasi.
Dikatakan Pande, antisipasi yang dilakukan lainnya juga memastikan ketersediaan stok obat-obatan serta ketersediaan oksigen cukup di setiap Puskesmas khususnya bagi pasien yang mengalami Inspeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA).
“Apabila kondisi kabut asap dan kualitas udara semakin memburuk akibat karhutla, Dinas Kesehatan rencana membuat rumah oksigen untuk memperkuat pelayanan kepada masyarakat,” terang Pande.
Dirinya juga mengingatkan kepada masyarakat untuk melaksanakan himbauan dan penyuluhan yang diberikan Dinas Kesehatan setempat. Selain mencegah dampak resiko kesehatan akibat kabut asap, juga meminimalisir pasien ISPA yang diprediksi mengalami peningkatan signifikan apabila kualitas udara di kabupaten setempat terus memburuk.
(ant/red)