Mendorong percepatan pemulihan ekonomi Kotim melalui sektor UMKM
Sampit ExposKalteng.com Berbagai cara dilakukan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, untuk mempercepat pemulihan ekonomi di tengah pandemi COVID-19, salah satunya dengan mendorong peningkatan sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
“Setidaknya ada 31.838 pelaku UMKM di daerah ini. Kalau sektor ini mampu kita dorong peningkatannya maka akan berdampak besar terhadap percepatan pemulihan ekonomi di daerah kita ini,” kata Bupati Halikinnor di Sampit, Sabtu.
Sektor UMKM salah satu yang turut terdampak pandemi COVID-19. Namun dibandingkan pelaku ekonomi berskala besar atau perusahaan, pelaku UMKM relatif lebih mampu bertahan di tengah kelesuan ekonomi saat ini.
Kini ekonomi mulai tumbuh seiring menurunnya kasus penularan COVID-19. Pemerintah daerah berharap pandemi virus mematikan ini segera berakhir sehingga perekonomian kembali pulih.
Saat ini kegiatan ekonomi kembali menggeliat dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Pemerintah daerah juga berupaya terus mendorong peningkatan aktivitas dunia usaha, termasuk pelaku UMKM.
Kualitas produk UMKM di Kotawaringin Timur tidak kalah dibanding dengan luar daerah. Kuliner, kerajinan tangan dan produk lokal lainnya sangat bagus. Namun diakui, kemasan produk serta promosi yang perlu ditingkatkan.
Menurut Halikinnor, perlu dukungan promosi dan peningkatan kualitas produk agar sektor UMKM mampu bangkit dan bersaing menembus pasar nasional. Pemerintah daerah juga berupaya membantu perluasan pemasaran agar produk UMKM semakin diterima di banyak tempat.
Halikinnor berjanji juga akan mempromosikan produk UMKM Kotawaringin Timur pada expo yang rencananya digelar Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) pada akhir Desember 2021 atau Januari 2022 nanti di Jakarta.
Pemerintah daerah juga mendorong penyerapan produk UMKM lokal dengan menggandeng instansi pemerintah dan swasta. Semua pihak diharapkan membeli produk lokal untuk kebutuhan di lingkungan kerja masing-masing.
“Daerah kita memiliki banyak perusahaan perkebunan yang bisa menjadi pasar bagi produk UMKM. Ini belum digarap maksimal. Kita optimalkan pasar di daerah sendiri dulu,” kata Halikinnor.
Dia berharap sektor UMKM terus meningkat sehingga mampu mendorong percepatan pemulihan ekonomi masyarakat. Produk-produk unggulan daerah akan terus didukung supaya mampu merebut pangsa pasar yang ada.
Rahmat, salah satu pelaku UMKM Kotawaringin Timur berharap pemerintah daerah lebih serius lagi dalam membantu sektor UMKM karena saat ini pelaku UMKM berusaha bangkit. Mereka berharap dukungan pemerintah daerah dapat menjadi kekuatan bagi pelaku UMKM untuk mengembangkan usaha.
“Bantuan pemerintah sangat dibutuhkan karena saat ini masih ada beberapa kendala yang sering kami hadapi, mulai dari terbatasnya permodalan, peralatan, tempat penjualan hingga jaringan pemasaran. Kami berharap bisa bangkit dan mengembangkan usaha, apalagi di tengah situasi pandemi saat ini,” harap Rahmat.
Siapkan pusat UMKM
Bupati Halikinnor mengatakan, salah satu yang saat ini mereka upayakan untuk membantu pemasaran produk UMKM adalah menyiapkan tempat representatif bagi pelaku UMKM.
Saat ini pemerintah sedang memulai mengalihkan fungsi Pasar Rakyat Mentaya yang berlokasi di Jalan Achmad Yani menjadi untuk pusat penjualan produk kering, salah satunya produk UMKM.
Pasar yang pembangunannya dibiayai pemerintah pusat itu awalnya direncanakan sebagai pasar ikan dan daging. Namun setelah melalui berbagai pertimbangan, pemerintah daerah memutuskan akan mengalihfungsikan pasar itu menjadi tempat penjualan produk kering.
Jika tetap digunakan untuk penjualan ikan dan daging dikhawatirkan akan menimbulkan dampak kurang baik, khususnya limbah dan bau, padahal pasar itu berlokasi di tengah kota. Untuk itulah pemerintah daerah memutuskan akan mengalihfungsikan pasar tersebut.
Namun untuk melaksanakan rencana itu, harus mendapatkan izin pemerintah pusat. Dampaknya, pasar tersebut beberapa tahun mubazir tidak digunakan meski sudah lama rampung.
Saat ini bagian tengah pasar tersebut dibongkar. Lapak-lapak yang sudah ada sebelumnya, kini sudah dibongkar dan rencananya dibangun sesuai kebutuhan untuk dagangan bahan atau produk kering, termasuk produk UMKM.
“Jadi kita ubah supaya itu bisa menjadi tempat penjualan produk UMKM. Itu untuk membantu pemasaran produk UMKM. Itu memang harus minta izin pemerintah pusat karena kita mengubah fungsi pasar itu,” demikian Halikinnor.
Perlu penguatan regulasi
Kecamatan Pulau Hanaut adalah salah satu kecamatan yang selama ini dikenal dengan produk-produk lokal yang cukup diminati, seperti kopi lokal, sagu dan gula kelapa. Meski terletak di pesisir dan belum terhubung jalan darat dengan ibu kota kabupaten, pelaku UMKM di kecamatan ini cukup antusias mengembangkan usaha mereka.
Camat Pulau Hanaut Sufiansyah berharap antusiasme pelaku UMKM di wilayahnya juga didukung semua pihak, terlebih pemerintah daerah. Secara khusus dia berharap ada penguatan regulasi untuk membantu penyerapan produk-produk yang dihasilkan pelaku UMKM lokal.
“Harapannya nanti ada semacam legal standing atau peraturan daerah yang akan mewajibkan kepada semua stakeholder untuk membantu menyerap produk-produk lokal yang ada di Kabupaten Kotawaringin Timur. Kami mengharapkan itu bisa terjadi supaya ekonomi bisa berjalan dengan baik di seluruh desa,” harap Sufiansyah.
Diakuinya, pandemi COVID-19 yang melanda sejak Maret 2020 lalu cukup berdampak terhadap perekonomian, termasuk sektor UMKM. Saat ini pelaku UMKM mulai bangkit dan berharap kondisi terus membaik sehingga pemulihan ekonomi bisa segera terwujud.
Diperlukan kebijakan yang berpihak kepada UMKM agar sektor ini semakin cepat mandiri dan maju. Dia yakin jika banyak perusahaan atau instansi yang ikut membeli produk-produk lokal maka dampaknya akan sangat besar terhadap kemajuan dan peningkatan kesejahteraan pelaku UMKM.
Pelaku UMKM juga sangat membutuhkan sentuhan pemerintah daerah untuk membantu mereka mengembangkan usaha. Ini juga supaya UMKM Kotawaringin Timur semakin memiliki daya saing tinggi dengan produk-produk dari daerah lain.
“Masyarakat kita, dalam hal ini yaitu pelaku UMKM perlu pembinaan serta bantuan untuk meningkatkan kualitas produk agar masyarakat tertarik dengan produk-produk desa sehingga lebih mudah dipasarkan,” demikian Sufiansyah.
(antara)