Prevalensi stunting Kalimantan Tengah menurun

Palangka Raya ExposKalteng.com Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah Suyuti Syamsul mengatakan, prevalensi stunting wilayah setempat mengalami penurunan pada tahun 2021.

Hal ini berdasarkan data Survei Status Gizi Balita Indonesia yang baru saja dirilis, yakni prevalensi stunting di Kalteng menurun dari 32,3 persen pada 2019 menjadi 27,4 persen pada 2021, katanya di Palangka Raya, Senin.

“Kalteng sudah tidak lagi masuk kelompok lima besar provinsi dengan angka stunting tertinggi,” katanya.

Kini Kalteng sudah berada di urutan sekitar 20 terendah sekaligus keluar dari label merah provinsi dengan stunting tertinggi.

Bahkan menurutnya, berdasarkan data terbaru yang pihaknya peroleh tersebut, prevalensi stunting Kalteng untuk regional Kalimantan merupakan salah satu yang paling baik.

“Kalteng hanya kalah dari Kaltim untuk regional Kalimantan,” papar Suyuti Syamsul.

Lebih lanjut ia mengatakan, penurunan prevalensi stunting di Kalteng sebagai bukti komitmen Gubernur Kalteng Sugianto Sabran bersama jajarannya dalam penanganan stunting.

Pemprov Kalteng dalam upaya percepatan penurunan stunting telah menetapkan regulasi berkaitan dengan hal tersebut, diantaranya Peraturan Gubernur Kalteng nomor 14 tahun 2019 tanggal 2 Juli 2019 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat melalui Aksi Ela Hindai Stunting tahun 2019.

Kemudian Keputusan Gubernur Kalteng nomor: 188.44/73/2019 tanggal 06 Maret 2019 tentang Tim Pelaksana Program Aksi Percepatan Penanggulangan Stunting Kalteng, hingga Peraturan Gubernur Kalteng nomor 7 tahun 2020 tanggal 19 Maret 2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat.

Diketahui selama ini upaya penanganan stunting terus dioptimalkan melalui berbagai perangkat daerah dengan program dan kegiatannya masing-masing sesuai tugas dan fungsi yang dimiliki.

Termasuk, pemprov yang gencar mendorong pemerintah kabupaten dan kota agar secara serius menangani permasalahan stunting di lapangan, mulai dari meningkatkan aksi, sosialisasi maupun edukasi terhadap masyarakat.
(ant/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button