Wabup Kotim imbau masyarakat ikuti vaksinasi lengkap

Sampit ExposKalteng.com Wakil Bupati Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah Irawati meminta masyarakat mengikuti vaksinasi COVID-19 secara lengkap yaitu sebanyak dua kali disuntik vaksin untuk pembentukan kekebalan tubuh.

“Vaksinasi juga harus terus didorong.
Vaksinasi pertama  sudah 71 persen, tapi vaksinasi kedua hanya 40 persen. Ini yang harus kita tingkatkan. Kami berharap masyarakat mengikuti vaksinasi lengkap dua kali,” kata Irawati di Sampit, Rabu.

Vaksinasi dosis pertama di Kotawaringin Timur sudah mencapai target yang ditetapkan pemerintah yaitu minimal 70 persen. Saat ini vaksinasi terus digencarkan oleh Dinas Kesehatan didukung pihak lainnya.

Selain gencarnya upaya yang dilakukan, Irawati menduga meningkatnya minat masyarakat mengikuti vaksinasi COVID-19 lantaran banyak aturan yang mengharuskan warga mengikuti vaksinasi, seperti transportasi, pusat perbelanjaan dan lainnya.

Irawati berharap masyarakat menyadari bahwa vaksinasi memang sangat penting sebagai upaya mencegah penularan COVID-19. Untuk itu setiap orang diharapkan mengikuti vaksinasi lengkap yaitu sebanyak dua kali agar mendapatkan manfaat yang lebih baik.

Vaksinasi sangat penting untuk memutus mata rantai penularan COVID-19. Hal itulah yang membuat pemerintah terus gencar melaksanakan vaksinasi hingga ke daerah pelosok.

“Jangan stop hanya vaksin pertama, tetapi juga vaksin kedua. Aparatur pemerintah harus mendorong dan mengajak warga untuk mengikuti vaksinasi kedua. Vaksinasi lansia dan anak juga kita dorong terus,” ujar Irawati.

Irawati juga meminta camat, lurah dan pemuda mengaktifkan Satuan Tugas Penanganan COVID-19, khususnya memantau penerapan protokol kesehatan di tempat-tempat keramaian.

Masyarakat dan pelaku usaha harus terus diingatkan untuk menjalankan protokol kesehatan. Penegakan disiplin menjadi cara yang dinilai efektif untuk mencegah penularan virus mematikan tersebut.

“Apalagi sekarang varian baru yaitu Omicron mulai merebak. Awalnya ditemukan menjangkiti tiga orang saja, sekarang menjadi 46 orang. Walaupun umumnya menjangkiti mereka yang baru datang dari luar negeri, tapi kita harus tetap waspada karena risiko penularannya tinggi,” demikian Irawati.

Sementara itu, saat ini pemerintah dan pengelola sejumlah tempat usaha terus meningkatkan pemeriksaan. Seperti di mal dan objek wisata, kini diberlakukan pemeriksaan menggunakan aplikasi “PeduliLindungi”.
(ant/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button